Prospek Harga Nikel Masih Cerah, Begini Target Produksi Vale Indonesia (INCO)

Prospek Harga Nikel Masih Cerah, Begini Target Produksi Vale Indonesia (INCO) Prospek Harga Nikel Masih Cerah, Begini Target Produksi Vale Indonesia (INCO)

BERITA - JAKARTA. Sejumlah ahli memproyeksikan prospek harga nikel masih berpotensi bullish kedalam jangka menengah karena diwarnai isu geopolitik bahwa belum selesai dan tren komoditas serta inflasi bahwa masih agung. Kendati begitu, manajemen PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memastikan target produksi nikel antara 2022 masih belum berpindah, atau cocok sebagai rencana antara awal tahun. 

Chief Financial Officer PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Bernarkarton Irmanto mengatakan, naiknya harga nikel mau mendongkrak pendapatan INCO. "Tapi kami agak wajib melihat produksi. Tahun ini , sampai demi Mei 2022 Vale Indonesia masih wajib merampungkan furnace rebuild, jadi pasti produksi mau terdampak," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/3). 

Maka dari itu, Bernarkubus memastikan bahwa tidak ada perubahan target produksi nan sudah dicanangkan sejak awal tahun yaitu sekitar 65.000 ton. 

Bernardus menegaskan bahwa Vale Indonesia masih wajib merampungkan kaum pemeliharaan lagi furnace rebuild. "Proyek-proyek tercatat tidak bisa ditunda, kami tidak mau mengkompromikan kesemasatan operasi," tegasnya. 

Secara standar, manajemen Vale Indonesia melihat bahwa prospek harga nikel diharapkan akan tidak emosi. Kendati begitu, selaku karakter tindakan tidak bisa sepenuhnya memprediksikan pergerakan nikel. Menurutnya, selain aspek fundamental, ada pun sentimen pasar yang dipengaruhi bagi geo-politik atau aspek-aspek lainnya yang relevan. 

  INCO Chart by TradingView new TradingView.widget({"width": "100%","height": 350,"symbol": "IDX:INCO","interval": "D","timezone": "Asia/Jakarta","theme": "light","style": "1","locale": "en","toolbar_bg": "#f1f3f6","enable_publishing": false,"allow_symbol_change": true,"save_image": false,"container_id": "tradingview_fainco986"});

 

Sebagai informasi, tahun ini, INCO berencana menyiapkan belanja aktiva senilai US$ 120 juta. Capex ini akan digunakan demi sejumlah keperluan, diantaranya alokasi demi pembangunan kembali (rebuild) furnace 4, peremajaan alat, dan mine development. Pendanaan capex berasal dari kas internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News